TEORI
ATOM BOHR
Disusun oleh :
Dede Ariefudin
X TOE
SMK NEGERI 1 MAJALENGKA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah.............................................................................................. 2
2.2 Gagasan Kunci Model Atom Bohr.................................................. 2
2.3 Postulat Dasar Model Atom Bohr.................................................. 3
2.4 Model Atom Bohr............................................................................ 4
2.5 Tingkatan energi elektron dalam atom hidrogen.............................. 6
2.6 Kelebihan dan kekurangan Teori Bohr............................................ 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang
memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil
yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang
jauh.
Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori
kuantum untuk atom hydrogen. Model ini
merupakan transisi antara model mekanika klasik dan mekanika gelombang. Karena
pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen atom yang
teramati.
Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom
Rutherford. Untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan
empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di
sekeliling inti.
Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr
juga memiliki banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom
yang mengandung satu elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana Sejarah
teori atom Bohr;
2.
Apa saja
gagasan kunci model atom Bohr;
3.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan teori atom Bohr.
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui Sejarah teori atom Bohr
2.
Untuk
mengetahui gagasan kunci model atom Bohr
3.
Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan teori atom Bohr
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Di awal abad ke-20,
percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan bahwa
atom terdiri dari sebentuk
awan difus elektron
bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif.
Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian
membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun 1911, dengan
elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari.
Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa kesulitan.
Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron
akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang
mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi,
maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi,
frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun
percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang
dilalukan dalam suatu gas
bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom atom gas
memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam
frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.
Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan
Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum untuk menerangkan
hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru
mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada prinsipnya
menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang
dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila elektron dalam
orbit atom menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat keluar menuju
orbit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu
kuantum energi, elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom.
2.2 Gagasan Kunci Model atom Bohr
Dua gagasan kunci adalah:
1.
Elektron-elektron bergerak di
dalam orbit-orbit dan memiliki momentum yang terkuantisasi, dan dengan demikian
energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya
beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang
spesifik dari inti.
2.
Elektron-elektron tidak akan
kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana mereka bergerak di dalam
orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
2.3 Postulat Dasar Model Atom Bohr
Ada empat postulat
yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, antara lain :
1.
Atom Hidrogen terdiri dari sebuah
elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi
inti atom ; gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan
kaidah mekanika klasik.
2.
Lintas edar elektron dalam
hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga momentum angular L yang merupakan
kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan 2π.
dimana n = 1,2,3,… dan
disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalah konstanta
Planck.
3.
Dalam lintas edar yang mantap
elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi elektromagnetik,
dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
4.
Jika suatu atom melakukan transisi
dari keadaan energi tinggi EU ke keadaan energi lebih rendah EI,
sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI diemisikan. Jika
sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah
ke keadaan energi tinggi.
2.4 Model Atom Bohr
”Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati
orbit-orbit tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah
energi kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)”
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron
bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi
inti atom
yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit
lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.
Menurut Bohr :
” Ada aturan fisika kuantum yang hanya
mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk
dua elektron dalam orbit terdekat dari inti. (John Gribbin, 2005)”
Gambar
1. Model Atom Bohr
Model
ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr
adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua
nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.
Kunci
sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen,
walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak
pernah mendapatkan landasan teoritis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak
hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia
juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.
Model
Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom
hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai
model yang telah usang. Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang
tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai
pengenalan pada mekanika kuantum.
Keterangan
Gambar 2. Model Bohr untuk atom hydrogen
n Lintasan yang diizinkan untuk elektron
dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf
K, L, M, N juga digunakan untuk menamakan lintasan
n Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12,
22, 32, 42, …n2. Untuk orbit
tertentu dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å
n Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi
dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar
Gambar 3. Tingkat-tingkat energi atom Hydrogen
2.5 Tingkatan
energi elektron dalam atom hidrogen
Model
Bohr hanya akurat untuk sistem satu elektron seperti atom hidrogen atau helium yang
terionisasi satu kali. Penurunan rumusan tingkat-tingkat energi atom hidrogen
menggunakan model Bohr.
Penurunan rumus
didasarkan pada tiga asumsi sederhana:
1) Energi sebuah
elektron dalam orbit adalah penjumlahan energi kinetik dan energi potensialnya:
|
|
|
|
dengan k = 1 / (4πε0), dan qe
adalah muatan elektron.
2) Momentum sudut elektron hanya
boleh memiliki harga diskret tertentu:
dengan n = 1,2,3,… dan disebut bilangan kuantum utama, h adalah konstanta
Planck, dan .
3) Elektron berada dalam orbit diatur
oleh gaya coulomb.
Ini berarti gaya coulomb sama dengan gaya
sentripetal:
Dengan mengalikan ke-2
sisi persamaan (3) dengan r
didapatkan:
Suku di
sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan untuk energi menjadi:
Dengan
menyelesaikan persamaan (2) untuk r, didapatkan harga jari-jari yang
diperkenankan:
Dengan
memasukkan persamaan (6) ke persamaan (4), maka diperoleh:
Dengan
membagi kedua sisi persamaan (7) dengan mev
didapatkan
Dengan
memasukkan harga v pada persamaan
energi (persamaan (5)), dan kemudian mensubstitusikan harga untuk k dan , maka energi pada tingkatan
orbit yang berbeda dari atom hidrogen dapat ditentukan sebagai berikut:
|
|
|
|
|
|
Dengan
memasukkan harga semua konstanta, didapatkan,
|
Dengan
demikian, tingkat energi terendah untuk atom hidrogen (n = 1) adalah -13.6 eV.
Tingkat energi berikutnya (n = 2)
adalah -3.4 eV. Tingkat energi ketiga (n
= 3) adalah -1.51 eV, dan seterusnya. Harga-harga energi ini adalah negatif,
yang menyatakan bahwa elektron berada dalam keadaan terikat dengan proton.
Harga energi yang positif berhubungan dengan atom yang berada dalam keadaan terionisasi yaitu ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi
dalam keadaan tersebar.
Dengan teori
kuantum, Bohr juga menemukan rumus matematika yang dapat dipergunakan untuk
menghitung panjang gelombang dari semua garis yang muncul dalam spektrum atom
hidrogen. Nilai hasil perhitungan ternyata sangat cocok dengan yang diperoleh
dari percobaan langsung. Namun untuk unsur yang lebih rumit dari hidrogen,
teori Bohr ini ternyata tidak cocok dalam meramalkan panjang gelombang garis
spektrum. Meskipun demikian, teori ini diakui sebagai langkah maju dalam
menjelaskan fenomena-fenomena fisika yang terjadi dalam tingkatan atomik. Teori
kuantum dari Planck diakui kebenarannya karena dapat dipakai untuk menjelaskan
berbagai fenomena fisika yang saat itu tidak bisa diterangkan dengan teori
klasik.
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Teori
Bohr
o
Keberhasilan
teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis dalam
spektrum atom hidrogen
o
Salah
satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang
dieksitasikan diletakkan pada medan magnet
Kelemahan
Struktur
garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak
pernah berhasil memerikan spektrum selain atom hydrogen
Belum
mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine structure) pada spectrum, yaitu 2
atau lebih garis yang sangat berdekatan
Belum
dapat menerangkan spektrum atom kompleks
Itensitas
relatif dari tiap garis spektrum emisi.
Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum
bila atom berada dalam medan magnet.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Teori atom Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling
inti seperti planet mengorbit Matahari.
Model Bohr disambut sebagai langkah maju yang penting karena dengan
cara memberi jarak pada orbit elektron,dapat menjelaskan spektrum cahaya dari
sebuah atom.
Elektron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit lain dengan cara
lompatan kuantum, dan lompatannya selalu melibatkan emisi atau absorpsi kuantum
utuh dengan jumlah energi ekuivalen dengan hf atau kelipatannya,tapi tidak
pernah ada nilai diantaranya.
Bohr masih memakai hukum newton
disamping beberapa postulat lain, nilai teori bohr tidaklah pada prediksi yang
dapat dihasilkan tetapi pada pengertian dan hukum yang baru di ungkapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga
Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga
------. 2005. Bengkel Ilmu : Fisika Modern. Jakarta :
Erlangga
Krane, Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Press
Elektro Indonesia no. 31/VI (Mei 2000)
0 komentar:
Post a Comment