Monday, 3 August 2015

Makalah Pantai Parangtritis

Sejarah dan Ekosistem Pantai Parangtritis Serta Peranannya Bagi Masyarakat Setempat

Karya tulis disusun untuk melengkapi syarat mengikuti ujian nasional














Oleh Tika Tri Septiani


Program Ilmu Pengetahuan Alam
Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh
Majalengka 2015


LEMBAR PENGESAHAN
Di setujui oleh :

Tanggal :                                                                                 pembimbing


                                                                           Ida Nurhidayah, S.Pd







Kepala Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh



Drs. H. Ading Kusmaedi, M.Pd
NIP. 19610322 198703 1 001


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatNya, sehingga kami telah melaksanakan Karya Wisata dan dapat menyelesaikan Laporan Karya Wisata yang berjudul PARANGTRITIS ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Kami berharap dengan laporan karya wisata ini semakin menajamkan ketrampilan berbahasa kami, khususnya ketrampilan menulis fenomena suatu budaya dan wisata.
Laporan karya wisata ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Tuhan yang Maha Esa
  2. Drs. H. Ading Kusmaedi, M.Pd Selaku Kepala Sekolah MAN Rajagaluh.
  3. Ibu Ida Nurhidayah, S.Pd Selaku Pembimbing
  4. Ibu Ena Nur’aeni, S.P.I Selaku Wali kelas XI IPA 3
  5. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu kami menyelesaikan laporan karya ilmiah ini.
Kami berharap dengan terselesaikannya karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan wawasan kepada seluruh pembaca khususnya siswa-siswi MAN Rajagaluh.
Akhirnya kami menyadari, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Rajagaluh,
Penulis



DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................      i
KATA PENGANTAR.......................................................................................      ii
DAFTAR ISI......................................................................................................     

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................................     
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................     
1.3  Tujuan.....................................................................................................     
1.4  Metode dan Teknik Penelitian................................................................     
1.5  Sistematika Penulisan..............................................................................     

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Sejarah Pantai Parangtritis......................................................................     
2.2  Ekosistem Pantai Parangtritis..................................................................     
2.3  Peranan Bagi Masyarakat Setempat........................................................     

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.............................................................................................     
3.2  Saran.......................................................................................................     

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata alam salah satunya ada di daerah Bantul yaitu Pantai Parangtritis. Namun masih banyak wistawan yang belum mengetahui adanya Pantai Parangtritis, oleh karena perlu adanya penjelasan kepada khalayak umum mengenai Pantai Parangtritis.
Parangtritis merupakan objek wisata pantai yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Depok, Baron, Kukup, Krakal, dll. Sebenarnya di wilayah pesisir selatan Jogja terdapat sekitar 13 obyek wisata pantai yang semuanya memiliki pesona wisata.
Parangtritis merupakan salah satu pantai yang memiliki keunikan tersendiri karena keindahan alamnya serta berbagai macam fungsinya. Sehingga wilayah tersebut sangat sering dikunjunngi banyak orang, namun demikian orang yang berkunjung kesana kebanyakan hanya berwisata atau melepas lelah disana dan sangat jarang ditemukan orang yang melakukan riset atau penelitian disana.

1.2    Rumusan Masalah
Batasan masalah dalam karya tulis ini adalah :
1.    Bagaimana sejarah pantai parangtritis?
2.    Bagaimana ekosistem pantai parangtritis?
3.    Bagaimana peranan/manfaat pantai parangtritis bagi masyarakat setempat?

1.3    Tujuan
Berdasarkan batasan masalah di atas maka tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:


1.      Untuk mengetahui sejarah pantai parangtritis
2.      Untuk mengetahui ekosistem pantai parangtritis
3.      Untuk mengetahui peranan/manfaat pantai parangtritis bagi masyarakat setempat.

1.4    Metode dan Teknik Penelitian
Metode dan teknik penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah :
1.      Studi kepustakaan : Penulis melakukan pengumpulan data data melalui internet

1.5    Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri atas tiga bab, pada bab I akan di uraikan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian. Bab II akan diuraikan tentang sejarah dan ekosistem pantai Parangtritis, sementara di bab III akan diuraikan simpulan dan saran



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis, adalah sebuah pantai di pesisir Samudra Hindia yang terletak kira-kira 27 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata pantai yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Depok, Baron, Kukup, Krakal, dll. Sebenarnya di wilayah pesisir selatan Jogja terdapat sekitar 13 obyek wisata pantai yang semuanya memiliki pesona wisata. Namun entah mengapa Parangtritis yang menempati urutan pertama dalam angka kunjungan wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Mungkin dikarenakan Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, dimana gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah wisatawan lebih besar dibanding pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis. Boleh percaya boleh tidak bahwa memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa membawa petaka. Menurut kepercayaan masyarakat setempat warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul, sehingga dikhawatirkan yang memakai baju / kaos hijau akan diseret ombak ke laut karena dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan. Adapun kebenarannya, wallahu alam bishawab.
Nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.

Ø  Lokasi Pantai Parangtritis
Kawasan wisata Pantai Parangtritis  terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan jalan yang relatif datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta terdapat dua jalur yang dapat dilalui untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang pertama adalah jalur lurus Jogjakarta – Jalan Parangtritis – Kretek – Parangtritis. Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan wisatawan maupun masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta – Imogiri – Siluk – Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan panorama alam yang juga jauh lebih indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan naik turun bukit tersebut (jangan khawatir karena jalannya sudah lebar dan beraspal halus) mata Anda akan dimanjakan dengan areal persawahan yang luas menghijau, suangai yang mengalir indah, serta deretan bukit karst. Dari atas bukit, Anda akan bisa menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari bukit-bukit di bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika Anda pergi pada waktu pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan melewati lokasi Makam Raja-Raja Imogiri.
Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai terdapat banyak sekali hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan penginapan yang terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang sangat indah. Di sekitar kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai macam toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong, dan warung-warung makan.
Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks)  adalah  Rp  3.000,- per orang ditambah  biaya  asuransi  sebesar  Rp 250,- per orang. Sedangkan retribusi untuk sepeda motor adalah Rp 500,-, mobil Rp 1.000,-, dan bus pariwisata Rp 2.000,-. Untuk menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar Rp 20.000,- untuk satu kali putaran bolak-balik, dan  untuk  menyewa  mobil  ATV  tarifnya  adalah  sekitar  Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per setengah jam.

2.2  Ekosistem Pantai Parangtritis
Parangtritis merupakan salah satu pantai yang memiliki keunikan tersendiri karena keindahan alamnya serta berbagai macam fungsinya. Sehingga wilayah tersebut sangat sering dikunjunngi banyak orang, namun demikian orang yang berkunjung kesana kebanyakan hanya berwisata atau melepas lelah disana dan sangat jarang ditemukan orang yang melakukan riset atau penelitian disana. Padahal apabila kita elekukan riset atau penelitian disana kita akan menemukan berbagai macam hal yang menarik seperti berbagai macam ekosistem yang ada disana. Parangtritis memiliki 3 aliran air yang berbeda dari suhu, evaporasi laut, dan tingkat keasamannya. Pantai parangtritis juga sangat terkenal dengan lokasi gumuk pasir. Lokasi ini berada disepanjang pantai parangtritis sampai muara kali opak (pantai depok) di pantai parangtritis terdapat 25% atau 75 Ha lahan berupa gumuk pasir yang bersifat aktif.
Satuan ekosistem yang ada di parangtritis :
1.       Ekosistem hutan bakau (Mangrove)
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat dimana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanyadi teluk dan muara sungai dengan ciri:
a.        Tidak terpengaruh iklim
b.       Dipengaruhi pasang surut
c.        Tergenang air laut
d.       Tanah rendah pantai
e.        Tidak mempunyai struktur tajuk

2.       Ekosistem terumbu karang (Corral Reef)
Terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral.

3.       Ekosistem muara sungai (Estuary)
Selain pengaruh utama dari gelombang air laut, pengaruh sungai juga memegang peranan penting dalam pembentukan pesisir di parangtirtis dan pesisir pantai depok. Jika aliran sungai tersebut tidak membawa sedimen dari daerah diatasnya, tentunya tipologi tersebut tidak terbentuk. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pembentukan tipologi Marin Deposisional Coast pada Muara sungai Opak, yaitu pada pesisir parangtritis dan pesisir depok, dibentuk oleh gelombang air laut dan dipengaruhi oleh adanya transfer/aliran sedimentasi dari sungai Opak. Material tersebut berasal dari daerah diatasnya atau pada relief lebih tinggi, terutama material cukup besar dari aktivitas vulkanisme gunung merapi.

4.       Ekosistem Pantai Pasir (Gumuk Pasir)
Proses terjadinya gumuk pasir di pantai Parangtritis tak bisa lepas dari keberadaan Gunung Merapi, Kali Opak, Kali Progo dan graben Bantul. Peran gunung Merapi sangat besar dalam proses pembentukan Gumuk pasir, yaitu sebagai penyedia pasir yang utama. Pasir dari Merapiterbawa aliran sungai Progo dan Opak menuju laut selatan. Adanya angin yang cukup kuat menerbangkan butiran-butiran pasir ke daratan. Di daratan, butiran pasir masih mengalami pergerakan oleh aktivitas angin. pada waktu-waktu tertentu, seperti musim peralihan terjadi hembusan angin yang sangat kencang dan kuat berhasil membawa pasir lebih banyak sehingga terbentuk gundukan-gundukan pasir seperti bukit-bukit kecil yang dikenal dengan gumuk pasir.

5.       Tebing Gembirawati
Dibelakang Pantai Parangtritis terdapat tebing gembirawati. Dari tebing ini para pengunjung dapat melihat seluruh indahnya pantai parangtitis. Pantai ini berbeda dri pantai lainnya, karena terdpat beberapagunung pasir yang disebut gumuk di pantai ini. Deburan ombak un melengkapi indahnya pantai ini.

Ø  Keanekaragaman Ikan di Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis adalah sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan bukit berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah supranaturalnya. Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat. Parangtritis jiga merupakan sebuah kawasan yang paling sempurna untuk menukmati matahari tenggelam yang sangat romantis. Keanekaragaman biota laut adalah berbagai jenis organism hidup di perairan laut yang menurut fungsinya digolongkan menjadi tiga, yaitu produsen merupakan biota laut yang memanfaatkan zat organik baru dari zat anorganik contohnya yaitu fitoplankton. Kedua adalah konsumen yang merupakan biota laut yang memanfaatkan zat organik dari luar tubuhnya secara langsung contohnya yaitu zooplankton dan ikan. Dan yang ketiga adalah redusen merupakan biota laut yang tidak mampu menelan zat organik dalam bentuk butiran, tidak mampu berfotosintesis namun mampu memecah molekul organik menjadi lebih sederhana contohnya yaitu bentos merupakan biota laut yang hidup di dasar lautan contuhnya bintang laut. Laut merupakan ekosistem besar yang menjadi tempat hidup bagi berbagai macam biota laut, dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar, yang hidup di pesisir laut hingga yang hidup di laut dalam. Penggolongan keanekaragaman biota laut menurut sifat hidupnya dibedakan menjadi yang pertama yaitu plankton merupakan semua biota yang hidup melayang didalam air yang pergerakannya ditentukan oleh lingkungannya. Kemudian nekton merupakan biota lait yang melayang bebas dan mengatur sendiri arah pergerakannya. Yang terakhir adalah bentos merupakan biota laut yang hidup didasar perairan baik membenamkan diri, menempel, maupun merayap. Kemampuan adaptasi biota laut yang berlanjut dalam jangka waktu lama yang akhirnya menjadi sebuah evolusi menjadikan keanekaragaman biota laut. Mulai dari ikan, krustasea, sampai denga terumbu karang. Hal ini mendorong para peneliti berlomba untuk menggali, mengetahui, dan menemukan jenis-jenis biota laut.
Sebenarnya Pantai Parangtritis cukup aman dari biota laut atau keanekaragaman ikan yang berbahaya, serangan hiu juga tidak pernah ada, yang ada malah pengunjung yang terseret ombak. Meskipun tidak befitu banyak keanekaragam ikannya, namun dari keanekaragam ikan yang ada seperti ubur-ubur sebesar jempol berwarna biru (rawe laut) sering muncul di bulan agustus-september. Hewan lain yang cukup berbahaya adalah ikan pari, penduduk sekitar sering menyebutnya ikan “pe tuko”, bentuknya bulat pipih sebesar piring (bisa lebih besar lagi) dan berwarna coklat muda, ekornya bulat panjang dan sedikit  meruncing dibagian ujungnya. Pada pangkal ekornya terdapat patil yang sangat beracun. Yang terakhir yang harus diwaspadai adalah ular laut. Ular ini biasa terdampar ke tepi pantai oleh hempasan ombak. Dipantai pasir ular yang bentuk ekornya pipih da sebesar jari telunjuk ini sulit bergerak, akan tetapi akan menggigit jika terinjak.


Ø  Ancaman Kerusakan Pantai Parangtritis
Pasona Pantai Parangtritis dengan gumuk pasirnya bukan tidak mungkin mengalami kerusakan-kerusakan yang tak disadari oleh manusia dan bahkan oleh pemerintahpun jika tidak mendapatkan perhatian yang serius. Ancaman kerusakan itu antara lain 1) dilihat dari proses terjadinya material pasir itu berasal dari Gunung Merapi yang dibawa aliran sungai Opak dan sungai Progo, sementara sekarang ini pasir tersebut sudah dihadang oleh penambang pasir di sepanjang kedua sungai tersebut, sehingga pasokan pasirnya berkurang atau bahkan “habis” sehingga pembentukan gumuk pasir akan terhenti. 2) Pengambilan atau penambangan pasir pantai untuk keperluan “uruk” pondasi bangunan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 3) pemukiman atau tempat usaha oleh masyarakat atau pendatang dengan dalih ekonomi. 4) dimungkinkan adanya rayuan pengusaha yang akan membangun hotel, fasilitas lain yang menggunakan dalih pengembangan obyek wisata yang muara akhirnya ke kemakmuran masyarakat. 5) polusi sampah plastik bekas botol minuman, bungkus makanan dan sampah lain dari para pengunjung obyek wisata.

Ø  Usaha Perlindungan Pantai Parangtritis
Banyaknya ancaman terhadap kelestarian pantai ini mendorong kita untuk segera melakukan perlindungan kelestarian alam Pantai Parangtritis. Upaya perlindungan dapat dilakukan dengan: 1) Memberi sanksi yang tegas terhadap para penambang pasir liar yang ada di sepanjang kawasan Pantai Parangtritis, 2) Memberi pengarahan dan penyuluhan akan pentingnya sand dunes tersebut bagi ekosistem Pantai Parangtritis serta pentingnya konservasi lahan pantai, 3) Relokasi lapak pedagang atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak mengganggu pemandangan keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai, 4) Tidak membuang sampah di pantai. Sampah merupakan masalah pencemaran lingkungan hidup yang juga semakin serius. Berbagai protokol telah disepakati untuk mencegah, mengatasi dan mengendalikan pencemaran lingkungan, namun protokol sebagai kesepakatan politik tersebut tidaklah membawa hasil yang memuaskan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir adanya sampah yang berserakan di mana-mana, perlu adanya penyediaan tempat sampah di kawasan pantai.
Kelestarian ekosistem pantai harus tetap dijaga. Pantai Parangtritis sebagai satu-satunya pantai dengan keelokan sand dunes haruslah diberi perhatian lebih sebagai salah satu aset daerah bahkan negara, yang juga sangat berguna untuk penahan abrasi secara alami. Perlu adanya kerjasama dari masyarakat sekitar, serta pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk bersama-sama melakukan perlindungan terhadap Pantai Parangtritis ini

2.3  Peranan Bagi Masyarakat Setempat
Dampak positif dibukanya objek wisata Pantai Parangtritis banyak dimanfaatkan oleh beberapa golongan masyarakat sebagai lahan bisnis, karena terdapat banyak orang yang mencari nafkah dengan berjualan di sekitar pantai Parangtritis. Mulai dari menjual makanan, minuman, baju, kaos, pernak-pernik, hingga mengamen dan mengemis. Selain itu, di pantai Parangtritis juga banyak orang yang menyediakan fasiltas seperti mushola, kamar mandi, penginapan, serta lahan parkir baik motor maupun mobil. Pantai parangtritis merupakan pantai yang landai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Sehingga hal ini sangat menarik wisatawan baik asing maupun lokal. Di kawasan pantai ini, wisatawan dapat berkeliling pantai untuk menikmati pemandangan dengan menggunakan bendi dan kuda yang disewakan oleh penduduk. Wisatawan yang berkunjung ke pantai parangtritis kebanyakan tertarik karena keindahan alamnya serta untuk menghilangkan penat atau sebagai tempat hiburan.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Pantai Parangtritis adalah sebuah pantai  yang terletak di kota Yogyakarta. Pantai ini merupakan pantai yang paling terkenal diYogyakarta karena memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah pemandangan alamnya sangat indah. Di pantai Parangtritis kita dapat menikmati sunset dan ombak yang begitu besar. Pantai Parangtritis sangat bagus untuk dijadikan obyek wisata budaya yang mendatangkan devisa bagi Negara Indonesia.
Parangtritis merupakan salah satu pantai yang memiliki keunikan tersendiri karena keindahan alamnya serta berbagai macam fungsinya. Parangtritis memiliki 3 aliran air yang berbeda dari suhu, evaporasi laut, dan tingkat keasamannya. Pantai parangtritis juga sangat terkenal dengan lokasi gumuk pasir.. Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Muara sungai Opak, yaitu pada pesisir parangtritis dan pesisir depok. Proses terjadinya gumuk pasir di pantai Parangtritis tak bisa lepas dari keberadaan Gunung Merapi, Kali Opak, Kali Progo dan graben Bantul. Peran gunung Merapi sangat besar dalam proses pembentukan Gumuk pasir, yaitu sebagai penyedia pasir yang utama.
Dampak positif dibukanya objek wisata Pantai Parangtritis banyak dimanfaatkan oleh beberapa golongan masyarakat sebagai lahan bisnis, karena terdapat banyak orang yang mencari nafkah dengan berjualan di sekitar pantai Parangtritis.


3.2  Saran
Kami sadar betul dari penulisan makalah ini masih banyak terdapat adanya kesalahan maupun kekurangan baik dalam penjelasan ataupun penulisannya serta dalam mengambil bahan kepustakaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari para pembaca demi memperbaiki segala kesalahan dan kekuranagan yang terdapat dalam makalah ini, sehingga untuk penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dari apa yang kami tulis saat ini.





2 comments: